PONDOK PESANTREN AL-INAYAH
Pondok Pesantren Al-Inayah berdiri
pada tahun 1997, didirikan dan dirintis oleh KH. Muhammad Rifa’i Abdullah, S.
Pd. I .
Mengelola pendidikan formal mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Taman
Kanak-Kanak, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menegah
Kejuruan yang sampai saat ini sudah mempunyai 3 jurusan yaitu jurusan
Akuntansi, jurusan Otomotif, dan jurusan Pemasaran, dan mulai tahun ajaran 2014
dibuka jurusan Multimedia
Selain itu, Pondok Pesantren Al-Inayah juga mengelola pendidikan
non formal yang terbagi menjadi 4 jenjang program yaitu Program Al-Quran dengan
menggunakan kitab metode Yanbu’a, program cara cepar membaca kitab kuning
dengan menggunakan metode kitab Amsilati, program kitab yang lebih spesifik dalam
kajian Fiqih, Tafsir, Tauhid, dan Hadist, dan program bahasa yang khusus
mendalami bahasa Arab dan bahasa Inggris serta Mandarin.
Dengan jumlah guru 75 orang dengan rincian : 26 orang untuk
Madrasah Tsanawiyah, 29 orang untuk sekolah Menengah Kejuruan dan 20 orang
untuk Pondok Pesantren.
Kegiatan belajar mengajar untuk pendidikan formal dimulai pukul
07.00 sampai pukul 13.40 WIB
Sedangkan kegiatan belajar mengajar untuk pendidikan non formal ini
yaitu pukul 14.30, ba’da ashar sampai pukul 17.00, setelah maghrib, dan pukul
21.00 sampai pukul 23.00 WIB
Pondok Pesantren Al-Inayah juga mempunyai kegiatan rutinan yaitu
mujahadah kubro yang dilaksanakan setiap malam jum’at, pembacaan shalawat
al-barzanji setiap malam senin,
muhadharoh ilmiyah yang dilaksanakan setiap malam rabu, peringatan hari
besar islam, dan pengabdian ke masyarakat.
Adapun kegiatan ekstra kulikuler yaitu meliputi pelatihan tilawatil
quran, pelatihan kaligrafi arab atau tahsinul khat, pelatihan rebana
al-banjari, pelatihan menjahit, pramuka, drum band, pelatihan pencak silat
pagar nusa, pelatihan ilmu computer, pelatihan jurnalistik dasar, dan
pembelajaran bahasa inggris dan mandarin.
Pondok Pesantren Al-Inayah dilengkapi dengan fasilitas,
diantaranya: aula pertemuan dan masjid
yang menjadi pusat kegiatan pesantren, 6 komplek asrama yang terbagi menjadi 2
yaitu asrama c dan d untuk asrama santri putra sedangkan komplek a, b, e, dan f
untuk asrama santri putri, gedung sekolah untuk semua tingkatan, gedung mck,
pos kesehatan pesantren /poskestren yang melayani santri ketika memeriksakan
diri saat mereka sakit sakit, gedung perpustakan yang bertujuan untuk menambah
wawasan keilmuan para santri, dan koperasi pondok pesantren/ kopontren yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan santri dalam kebutuhan sehari-harinya.
Dengan dilengkapi sarana dan prasarana yang lengkap dan berkat kerja keras secara terus menerus dari seluruh komponen yang ada,
alhamdulillah, pondok pesantren al-inayah sering mendapatkan prestasi-prestasi
yang gemilang baik di tingkat provinsi bahkan di tingkat nasional, antara lain:
tahun 2007 mewakili pondok pesantren se provinsi jambi untuk mengikuti
bazar tingkat nasional di kalimantan
timur, pada tanggal 23-27 november 2008 dipercaya sebagai nara sumber pelatihan
hasta karya limbah kering tingkat nasional di jokjakarta, tahun 2008 juara 1
tingkat nasional di jakarta, dan pada tahun 2010 juara 1 tingkat nasional di
surabaya.
Dalam menyemarakkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke - 69, Pondok
Pesantren Al-Inayah menampilkan beberapa parade unik, kreatif, atraktif, dan
inovatif
-
Barisan
terdepan adalah Maskot Pondok Pesantren Al-Inayah
3 maskot melambangkan 3 haluan besar yang ingin dicapai oleh Pondok
Pesantren Al-Inayah YAITU : Keagamaan, Iptek, dan Sosial-Budaya
-
Disusul
dengan paskibraka sebagai lambang loyalitas Pondok Pesantren Al-Inayah yang
senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai patriotisme dalam menjalankan roda
pengkaderan generasi harapan agama dan bangsa di masa depan
-
Pada
urutan selanjutnya, drum band Al-Inayah hadir untuk menambah kemeriahan suasana
hari-hari kemerdekaan republik Indonesia, dengan harapan bahwa Pondok Pesantren
Al-Inayah tidak hanya mampu menjadikan kadernya agamis namun juga nasionalis,
dengan disiplin tinggi dan etos kerja yang handal
-
Juga
menjadi salah satu lambang patriotisme, Pondok Pesantren Al-Inayah juga
menampilkan barisan angkatan bersenjata yang siap mengamankan kesatuan negara
republik indonesia dari musuh-musuh negara dan terorisme
-
Selain
itu dihadirkan juga barisan penari, yang menunjukkan bahwa Pondok Pesantren
Al-Inayah memiliki komitmen dan juga ikut andil dalam melestarikan budaya tari
di bumi pertiwi Indonesia
-
Dalam
barisan selanjutnya, Pondok Pesantren Al-Inayah menyajikan kreatifitas dalam
mengemas cerita rakyat dalam bingkai negeri dongeng, menunjukkan bahwa
cerita-cerita masa lampau juga menjadi salah satu kultur yang tidak bisa
dipisahkan dari benak dan aktivitas masyarakat indonesia yang kental dengan
bhineka tunggal ika, berbeda-beda tapi tetap satu jua
-
Disusul
dengan barisan seni budaya, dengan harapan besar Pondok Pesantren Al-Inayah
mampu mengarahkan budaya-budaya komunis-hedonis ke arah budaya yang
agamis-nasionalis-modernis namun dengan tanpa merubah esensi dari seni budaya
warisan nenek moyang masyarakat indonesia yang sudah ada secara turun temurun.
Salah satunya adalah tari-tarian
yang merupakan salah satu produk seni budaya negara kesatuan republik Indonesia
yang harus dijaga dari klaim asing dan dilestarikan sebagai cagar budaya
warisan leluhur
-
Selanjutnya,
dalam barisan ini pondok pesantren al-inayah menampilkan kreasi inovasi santri Pondok
Pesantren Al-Inayah, DRUM BLEK, yang dikemas dalam paduan nada dengan
irama nan indah yang menghibur setiap pendengar dengan kemasan ritme lagu dan
nada modern, dengan harapan bahwa santri mampu menciptakan kretifitas dalam
mengembangkan media dakwah yang salah satunya dengan kreasi alat musik
drumblek, selain itu Pondok Pesantren Al-Inayah mengajak kaum muda dan remaja
untuk berlomba-lomba dalam mengembangkan kreatifitas di segala bidang keilmuan,
seni dan budaya
-
Di barisan
yang terakhir dari parade karnaval Pondok Pesantren Al-Inayah, Pondok Pesantren
Al-Inayah menampilkan barisan santri, putra dan putri, yang merupakan kader
masa depan harapan bangsa, agama dan negara, kemudian juga menjadi perwujudan
bahwa Pondok Pesantren Al-Inayah sangat
menjunjung tinggi program pemerintah Indonesia dalam mengentaskan kebodohan dan
buta aksara melalui tahapan pembelajaran formal, selain itu Pondok Pesantren
Al-Inayah juga membekali siswanya dengan keilmuan keagamaan yang ditunjang
dengan kajian-kajian keislaman melalui tahapan pembelajaran nonformal di pondok
pesantren.
PONDOK PESANTREN AL-INAYAH
Dalam menyemarakkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke - 69, Pondok
Pesantren Al-Inayah menampilkan beberapa parade unik, kreatif, atraktif, dan
inovatif
-
Barisan
terdepan adalah Maskot Pondok Pesantren Al-Inayah
3 maskot melambangkan 3 haluan besar yang ingin dicapai oleh Pondok
Pesantren Al-Inayah YAITU : Keagamaan, Iptek, dan Sosial-Budaya
Pondok Pesantren Al-Inayah berdiri
pada tahun 1997, didirikan dan dirintis oleh KH. Muhammad Rifa’i Abdullah, S.
Pd. I .
-
Disusul
dengan paskibraka sebagai lambang loyalitas Pondok Pesantren Al-Inayah yang
senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai patriotisme dalam menjalankan roda
pengkaderan generasi harapan agama dan bangsa di masa depan
Pondok Pesantren Al-Inayah, Mengelola
pendidikan formal mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menegah Kejuruan yang sampai saat
ini sudah mempunyai 3 jurusan yaitu jurusan Akuntansi, jurusan Otomotif, dan
jurusan Pemasaran, dan mulai tahun ajaran 2014 dibuka jurusan Multimedia
-
Pada
urutan selanjutnya, drum band Al-Inayah hadir untuk menambah kemeriahan suasana
hari-hari kemerdekaan republik Indonesia, dengan harapan bahwa Pondok Pesantren
Al-Inayah tidak hanya mampu menjadikan kadernya agamis namun juga nasionalis,
dengan disiplin tinggi dan etos kerja yang handal
Pondok Pesantren Al-Inayah juga
mengelola pendidikan non formal yang terbagi menjadi 4 jenjang program yaitu
Program Al-Quran dengan menggunakan kitab metode Yanbu’a, program cara cepar
membaca kitab kuning dengan menggunakan metode kitab Amsilati, program kitab
yang lebih spesifik dalam kajian Fiqih, Tafsir, Tauhid, dan Hadist, dan program
bahasa yang khusus mendalami bahasa Arab dan bahasa Inggris serta Mandarin.
-
Juga
menjadi salah satu lambang patriotisme, Pondok Pesantren Al-Inayah juga
menampilkan barisan angkatan bersenjata yang siap mengamankan kesatuan negara
republik indonesia dari musuh-musuh negara dan terorisme
Pondok Pesantren Al-Inayah
selalu melakukan pembenahan terutama dalam menyiapkan tenaga pendidik yang
handal dan berkualitas di bidangnya. Dengan jumlah guru 75 orang dengan rincian
: 26 orang untuk Madrasah Tsanawiyah, 29 orang untuk sekolah Menengah Kejuruan
dan 20 orang untuk Pondok Pesantren.
Selain kegiatan kurikuler, proses pembelajaran di Pondok Pesantren
Al-Inayah juga ditunjang dengan kegiatan ekstra kulikuler yaitu meliputi
pelatihan tilawatil quran, pelatihan kaligrafi arab atau tahsinul khat,
pelatihan rebana al-banjari, pelatihan menjahit, pramuka, drum band, pelatihan
pencak silat pagar nusa, pelatihan ilmu computer, pelatihan jurnalistik dasar,
dan pembelajaran bahasa inggris dan mandarin.
-
dihadirkan
juga barisan penari, yang menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Al-Inayah memiliki
komitmen dan juga ikut andil dalam melestarikan budaya tari di bumi pertiwi Indonesia
Pondok Pesantren Al-Inayah
dilengkapi dengan fasilitas, diantaranya:
aula pertemuan dan masjid yang menjadi pusat kegiatan pesantren, 6
komplek asrama yang terbagi menjadi 2 yaitu asrama c dan d untuk asrama santri
putra sedangkan komplek a, b, e, dan f untuk asrama santri putri, gedung
sekolah untuk semua tingkatan, gedung mck, pos kesehatan pesantren /poskestren
yang melayani santri ketika memeriksakan diri saat mereka sakit sakit, gedung
perpustakan yang bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan para santri, dan
koperasi pondok pesantren/ kopontren yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
santri dalam kebutuhan sehari-harinya.
Dengan dilengkapi sarana dan prasarana yang lengkap dan berkat kerja keras secara terus menerus dari seluruh komponen yang ada,
alhamdulillah, pondok pesantren al-inayah sering mendapatkan prestasi-prestasi
yang gemilang baik di tingkat provinsi bahkan di tingkat nasional, antara lain:
tahun 2007 mewakili pondok pesantren se provinsi jambi untuk mengikuti
bazar tingkat nasional di kalimantan
timur, pada tanggal 23-27 november 2008 dipercaya sebagai nara sumber pelatihan
hasta karya limbah kering tingkat nasional di jokjakarta, tahun 2008 juara 1
tingkat nasional di jakarta, dan pada tahun 2010 juara 1 tingkat nasional di
surabaya.
-
Dalam
barisan selanjutnya, Pondok Pesantren Al-Inayah menyajikan kreatifitas dalam
mengemas cerita rakyat dalam bingkai negeri dongeng, menunjukkan bahwa
cerita-cerita masa lampau juga menjadi salah satu kultur yang tidak bisa
dipisahkan dari benak dan aktivitas masyarakat indonesia yang kental dengan
bhineka tunggal ika, berbeda-beda tapi tetap satu jua
-
Disusul
dengan barisan seni budaya, dengan harapan besar Pondok Pesantren Al-Inayah
mampu mengarahkan budaya-budaya komunis-hedonis ke arah budaya yang
agamis-nasionalis-modernis namun dengan tanpa merubah esensi dari seni budaya
warisan nenek moyang masyarakat indonesia yang sudah ada secara turun temurun.
Salah satunya adalah tari-tarian
yang merupakan salah satu produk seni budaya negara kesatuan republik Indonesia
yang harus dijaga dari klaim asing dan dilestarikan sebagai cagar budaya
warisan leluhur
-
Selanjutnya,
dalam barisan ini pondok pesantren al-inayah menampilkan kreasi inovasi santri
Pondok Pesantren Al-Inayah, DRUM BLEK, yang dikemas dalam paduan nada
dengan irama nan indah yang menghibur setiap pendengar dengan kemasan ritme
lagu dan nada modern, dengan harapan bahwa santri mampu menciptakan kretifitas
dalam mengembangkan media dakwah yang salah satunya dengan kreasi alat musik
drumblek, selain itu Pondok Pesantren Al-Inayah mengajak kaum muda dan remaja
untuk berlomba-lomba dalam mengembangkan kreatifitas di segala bidang keilmuan,
seni dan budaya
-
Di
barisan yang terakhir dari parade karnaval Pondok Pesantren Al-Inayah, Pondok
Pesantren Al-Inayah menampilkan barisan santri, putra dan putri, yang merupakan
kader masa depan harapan bangsa, agama dan negara, kemudian juga menjadi
perwujudan bahwa Pondok Pesantren
Al-Inayah sangat menjunjung tinggi program pemerintah Indonesia dalam mengentaskan
kebodohan dan buta aksara melalui tahapan pembelajaran formal, selain itu
Pondok Pesantren Al-Inayah juga membekali siswanya dengan keilmuan keagamaan
yang ditunjang dengan kajian-kajian keislaman melalui tahapan pembelajaran
nonformal di pondok pesantren.
No comments:
Post a Comment