Tuesday, May 9, 2017

CONTOH SINOPSIS 17 AGUSTUSAN

PONDOK PESANTREN AL-INAYAH
Pondok Pesantren Al-Inayah berdiri pada tahun 1997, didirikan dan dirintis oleh KH. Muhammad Rifa’i Abdullah, S. Pd. I .
Mengelola pendidikan formal mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menegah Kejuruan yang sampai saat ini sudah mempunyai 3 jurusan yaitu jurusan Akuntansi, jurusan Otomotif, dan jurusan Pemasaran, dan mulai tahun ajaran 2014 dibuka jurusan Multimedia
Selain itu, Pondok Pesantren Al-Inayah juga mengelola pendidikan non formal yang terbagi menjadi 4 jenjang program yaitu Program Al-Quran dengan menggunakan kitab metode Yanbu’a, program cara cepar membaca kitab kuning dengan menggunakan metode kitab Amsilati, program kitab yang lebih spesifik dalam kajian Fiqih, Tafsir, Tauhid, dan Hadist, dan program bahasa yang khusus mendalami bahasa Arab dan bahasa Inggris serta Mandarin.
Dengan jumlah guru 75 orang dengan rincian : 26 orang untuk Madrasah Tsanawiyah, 29 orang untuk sekolah Menengah Kejuruan dan 20 orang untuk Pondok Pesantren.
Kegiatan belajar mengajar untuk pendidikan formal dimulai pukul 07.00 sampai pukul 13.40 WIB
Sedangkan kegiatan belajar mengajar untuk pendidikan non formal ini yaitu pukul 14.30, ba’da ashar sampai pukul 17.00, setelah maghrib, dan pukul 21.00 sampai pukul 23.00 WIB
Pondok Pesantren Al-Inayah juga mempunyai kegiatan rutinan yaitu mujahadah kubro yang dilaksanakan setiap malam jum’at, pembacaan shalawat al-barzanji setiap malam senin,  muhadharoh ilmiyah yang dilaksanakan setiap malam rabu, peringatan hari besar islam, dan pengabdian ke masyarakat.
Adapun kegiatan ekstra kulikuler yaitu meliputi pelatihan tilawatil quran, pelatihan kaligrafi arab atau tahsinul khat, pelatihan rebana al-banjari, pelatihan menjahit, pramuka, drum band, pelatihan pencak silat pagar nusa, pelatihan ilmu computer, pelatihan jurnalistik dasar, dan pembelajaran bahasa inggris dan mandarin.
Pondok Pesantren Al-Inayah dilengkapi dengan fasilitas, diantaranya:  aula pertemuan dan masjid yang menjadi pusat kegiatan pesantren, 6 komplek asrama yang terbagi menjadi 2 yaitu asrama c dan d untuk asrama santri putra sedangkan komplek a, b, e, dan f untuk asrama santri putri, gedung sekolah untuk semua tingkatan, gedung mck, pos kesehatan pesantren /poskestren yang melayani santri ketika memeriksakan diri saat mereka sakit sakit, gedung perpustakan yang bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan para santri, dan koperasi pondok pesantren/ kopontren yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan santri dalam kebutuhan sehari-harinya.
Dengan dilengkapi sarana dan prasarana yang lengkap dan berkat kerja keras secara terus menerus dari seluruh komponen yang ada, alhamdulillah, pondok pesantren al-inayah sering mendapatkan prestasi-prestasi yang gemilang baik di tingkat provinsi bahkan di tingkat nasional, antara lain: tahun 2007 mewakili pondok pesantren se provinsi jambi untuk mengikuti bazar  tingkat nasional di kalimantan timur, pada tanggal 23-27 november 2008 dipercaya sebagai nara sumber pelatihan hasta karya limbah kering tingkat nasional di jokjakarta, tahun 2008 juara 1 tingkat nasional di jakarta, dan pada tahun 2010 juara 1 tingkat nasional di surabaya.
Dalam menyemarakkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke - 69, Pondok Pesantren Al-Inayah menampilkan beberapa parade unik, kreatif, atraktif, dan inovatif
-         Barisan terdepan adalah Maskot Pondok Pesantren Al-Inayah
3 maskot melambangkan 3 haluan besar yang ingin dicapai oleh Pondok Pesantren Al-Inayah YAITU : Keagamaan, Iptek, dan Sosial-Budaya
-         Disusul dengan paskibraka sebagai lambang loyalitas Pondok Pesantren Al-Inayah yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai patriotisme dalam menjalankan roda pengkaderan generasi harapan agama dan bangsa di masa depan
-         Pada urutan selanjutnya, drum band Al-Inayah hadir untuk menambah kemeriahan suasana hari-hari kemerdekaan republik Indonesia, dengan harapan bahwa Pondok Pesantren Al-Inayah tidak hanya mampu menjadikan kadernya agamis namun juga nasionalis, dengan disiplin tinggi dan etos kerja yang handal
-         Juga menjadi salah satu lambang patriotisme, Pondok Pesantren Al-Inayah juga menampilkan barisan angkatan bersenjata yang siap mengamankan kesatuan negara republik indonesia dari musuh-musuh negara dan terorisme
-         Selain itu dihadirkan juga barisan penari, yang menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Al-Inayah memiliki komitmen dan juga ikut andil dalam melestarikan budaya tari di bumi pertiwi Indonesia
-         Dalam barisan selanjutnya, Pondok Pesantren Al-Inayah menyajikan kreatifitas dalam mengemas cerita rakyat dalam bingkai negeri dongeng, menunjukkan bahwa cerita-cerita masa lampau juga menjadi salah satu kultur yang tidak bisa dipisahkan dari benak dan aktivitas masyarakat indonesia yang kental dengan bhineka tunggal ika, berbeda-beda tapi tetap satu jua
-         Disusul dengan barisan seni budaya, dengan harapan besar Pondok Pesantren Al-Inayah mampu mengarahkan budaya-budaya komunis-hedonis ke arah budaya yang agamis-nasionalis-modernis namun dengan tanpa merubah esensi dari seni budaya warisan nenek moyang masyarakat indonesia yang sudah ada secara turun temurun.
Salah satunya adalah tari-tarian yang merupakan salah satu produk seni budaya negara kesatuan republik Indonesia yang harus dijaga dari klaim asing dan dilestarikan sebagai cagar budaya warisan leluhur
-         Selanjutnya, dalam barisan ini pondok pesantren al-inayah menampilkan kreasi inovasi santri Pondok Pesantren Al-Inayah, DRUM BLEK, yang dikemas dalam paduan nada dengan irama nan indah yang menghibur setiap pendengar dengan kemasan ritme lagu dan nada modern, dengan harapan bahwa santri mampu menciptakan kretifitas dalam mengembangkan media dakwah yang salah satunya dengan kreasi alat musik drumblek, selain itu Pondok Pesantren Al-Inayah mengajak kaum muda dan remaja untuk berlomba-lomba dalam mengembangkan kreatifitas di segala bidang keilmuan, seni dan budaya
-         Di barisan yang terakhir dari parade karnaval Pondok Pesantren Al-Inayah, Pondok Pesantren Al-Inayah menampilkan barisan santri, putra dan putri, yang merupakan kader masa depan harapan bangsa, agama dan negara, kemudian juga menjadi perwujudan bahwa  Pondok Pesantren Al-Inayah sangat menjunjung tinggi program pemerintah Indonesia dalam mengentaskan kebodohan dan buta aksara melalui tahapan pembelajaran formal, selain itu Pondok Pesantren Al-Inayah juga membekali siswanya dengan keilmuan keagamaan yang ditunjang dengan kajian-kajian keislaman melalui tahapan pembelajaran nonformal di pondok pesantren.



PONDOK PESANTREN AL-INAYAH
Dalam menyemarakkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke - 69, Pondok Pesantren Al-Inayah menampilkan beberapa parade unik, kreatif, atraktif, dan inovatif
-         Barisan terdepan adalah Maskot Pondok Pesantren Al-Inayah
3 maskot melambangkan 3 haluan besar yang ingin dicapai oleh Pondok Pesantren Al-Inayah YAITU : Keagamaan, Iptek, dan Sosial-Budaya
Pondok Pesantren Al-Inayah berdiri pada tahun 1997, didirikan dan dirintis oleh KH. Muhammad Rifa’i Abdullah, S. Pd. I .
-         Disusul dengan paskibraka sebagai lambang loyalitas Pondok Pesantren Al-Inayah yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai patriotisme dalam menjalankan roda pengkaderan generasi harapan agama dan bangsa di masa depan
Pondok Pesantren Al-Inayah, Mengelola pendidikan formal mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menegah Kejuruan yang sampai saat ini sudah mempunyai 3 jurusan yaitu jurusan Akuntansi, jurusan Otomotif, dan jurusan Pemasaran, dan mulai tahun ajaran 2014 dibuka jurusan Multimedia
-         Pada urutan selanjutnya, drum band Al-Inayah hadir untuk menambah kemeriahan suasana hari-hari kemerdekaan republik Indonesia, dengan harapan bahwa Pondok Pesantren Al-Inayah tidak hanya mampu menjadikan kadernya agamis namun juga nasionalis, dengan disiplin tinggi dan etos kerja yang handal
Pondok Pesantren Al-Inayah juga mengelola pendidikan non formal yang terbagi menjadi 4 jenjang program yaitu Program Al-Quran dengan menggunakan kitab metode Yanbu’a, program cara cepar membaca kitab kuning dengan menggunakan metode kitab Amsilati, program kitab yang lebih spesifik dalam kajian Fiqih, Tafsir, Tauhid, dan Hadist, dan program bahasa yang khusus mendalami bahasa Arab dan bahasa Inggris serta Mandarin.
-         Juga menjadi salah satu lambang patriotisme, Pondok Pesantren Al-Inayah juga menampilkan barisan angkatan bersenjata yang siap mengamankan kesatuan negara republik indonesia dari musuh-musuh negara dan terorisme
Pondok Pesantren Al-Inayah selalu melakukan pembenahan terutama dalam menyiapkan tenaga pendidik yang handal dan berkualitas di bidangnya. Dengan jumlah guru 75 orang dengan rincian : 26 orang untuk Madrasah Tsanawiyah, 29 orang untuk sekolah Menengah Kejuruan dan 20 orang untuk Pondok Pesantren.
Selain kegiatan kurikuler, proses pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Inayah juga ditunjang dengan kegiatan ekstra kulikuler yaitu meliputi pelatihan tilawatil quran, pelatihan kaligrafi arab atau tahsinul khat, pelatihan rebana al-banjari, pelatihan menjahit, pramuka, drum band, pelatihan pencak silat pagar nusa, pelatihan ilmu computer, pelatihan jurnalistik dasar, dan pembelajaran bahasa inggris dan mandarin.
-         dihadirkan juga barisan penari, yang menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Al-Inayah memiliki komitmen dan juga ikut andil dalam melestarikan budaya tari di bumi pertiwi Indonesia
Pondok Pesantren Al-Inayah dilengkapi dengan fasilitas, diantaranya:  aula pertemuan dan masjid yang menjadi pusat kegiatan pesantren, 6 komplek asrama yang terbagi menjadi 2 yaitu asrama c dan d untuk asrama santri putra sedangkan komplek a, b, e, dan f untuk asrama santri putri, gedung sekolah untuk semua tingkatan, gedung mck, pos kesehatan pesantren /poskestren yang melayani santri ketika memeriksakan diri saat mereka sakit sakit, gedung perpustakan yang bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan para santri, dan koperasi pondok pesantren/ kopontren yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan santri dalam kebutuhan sehari-harinya.
Dengan dilengkapi sarana dan prasarana yang lengkap dan berkat kerja keras secara terus menerus dari seluruh komponen yang ada, alhamdulillah, pondok pesantren al-inayah sering mendapatkan prestasi-prestasi yang gemilang baik di tingkat provinsi bahkan di tingkat nasional, antara lain: tahun 2007 mewakili pondok pesantren se provinsi jambi untuk mengikuti bazar  tingkat nasional di kalimantan timur, pada tanggal 23-27 november 2008 dipercaya sebagai nara sumber pelatihan hasta karya limbah kering tingkat nasional di jokjakarta, tahun 2008 juara 1 tingkat nasional di jakarta, dan pada tahun 2010 juara 1 tingkat nasional di surabaya.
-         Dalam barisan selanjutnya, Pondok Pesantren Al-Inayah menyajikan kreatifitas dalam mengemas cerita rakyat dalam bingkai negeri dongeng, menunjukkan bahwa cerita-cerita masa lampau juga menjadi salah satu kultur yang tidak bisa dipisahkan dari benak dan aktivitas masyarakat indonesia yang kental dengan bhineka tunggal ika, berbeda-beda tapi tetap satu jua
-         Disusul dengan barisan seni budaya, dengan harapan besar Pondok Pesantren Al-Inayah mampu mengarahkan budaya-budaya komunis-hedonis ke arah budaya yang agamis-nasionalis-modernis namun dengan tanpa merubah esensi dari seni budaya warisan nenek moyang masyarakat indonesia yang sudah ada secara turun temurun.
Salah satunya adalah tari-tarian yang merupakan salah satu produk seni budaya negara kesatuan republik Indonesia yang harus dijaga dari klaim asing dan dilestarikan sebagai cagar budaya warisan leluhur
-         Selanjutnya, dalam barisan ini pondok pesantren al-inayah menampilkan kreasi inovasi santri Pondok Pesantren Al-Inayah, DRUM BLEK, yang dikemas dalam paduan nada dengan irama nan indah yang menghibur setiap pendengar dengan kemasan ritme lagu dan nada modern, dengan harapan bahwa santri mampu menciptakan kretifitas dalam mengembangkan media dakwah yang salah satunya dengan kreasi alat musik drumblek, selain itu Pondok Pesantren Al-Inayah mengajak kaum muda dan remaja untuk berlomba-lomba dalam mengembangkan kreatifitas di segala bidang keilmuan, seni dan budaya
-         Di barisan yang terakhir dari parade karnaval Pondok Pesantren Al-Inayah, Pondok Pesantren Al-Inayah menampilkan barisan santri, putra dan putri, yang merupakan kader masa depan harapan bangsa, agama dan negara, kemudian juga menjadi perwujudan bahwa  Pondok Pesantren Al-Inayah sangat menjunjung tinggi program pemerintah Indonesia dalam mengentaskan kebodohan dan buta aksara melalui tahapan pembelajaran formal, selain itu Pondok Pesantren Al-Inayah juga membekali siswanya dengan keilmuan keagamaan yang ditunjang dengan kajian-kajian keislaman melalui tahapan pembelajaran nonformal di pondok pesantren.






No comments:

Post a Comment

CONTOH SURAT OBSERVASI

S A N K E R T A PONDOK PESANTREN AL-INAYAH Jl. Lesmana Desa Perintis Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo DESA                   ...